Momentum GERNASBAKU di Era Kekinian

Sejalan dengan upaya mewujudkan Gerakan Nasional Baca Buku atau GERNAS BAKU, gerakan literasi terus bergerak bagaikan bola salju yang semakin membesar ketika salju itu menelusuri lembah gunung es hingga ke kaki gunung es.



Sebagaimana yang kita ketahui makna dari literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami saat melakukan membaca atau menulis. Melalui program Gerakan Literasi yaitu Gerakan Nasional Baca Buku “GERNAS BAKU” yang telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah mengupayakan adanya kegiatan pembiasaan membaca yang komprehensif yang melibatkan semua aspek dalam ekosistem pendidikan untuk meningkatkan minat baca dan kemampuan memahami bacaan. Unsur-unsur tersebut antara lain guru, peserta didik, dan orang-tua dan masyarakat.

Gerakan Nasional Baca Buku ini memiliki nilai strategis karena menjadi acuan dalam proses pengenalan baca buku atau literasi untuk memupuk kesadaran orang-tua dalam melaksanakan bimbingan pembiasaan senang membaca buku pada anak sejak dini.

Mengapa orang-tua, pendidik dan pemerhati pendidikan yang menjadi sasaran program GERNAS BAKU ini?. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa peran orang-tua, pendidik dan pemerhati pendidikan sangatlah penting sebagai landasan awal pendidikan bagi anak. Orang-tua juga memiliki peranan penting dalam pembiasaan yang baik untuk anak-anaknya selain itu waktu pendampingan bimbingan lebih banyak di rumah di bandingkan dengan waktu pembelajaran anak disekolahnya. Yang lebih berarti lagi penyelenggaraan pendidikan tidak pernah akan sukses bila melupkan peranan orang-tua dan pemerhati pendidikan dalam pelaksanaan program sekolah. Jadi jelaslah sudah bahwa kerjasama atau sinergi building antara lembaga sekolah dengan lembaga kecil (keluarga) sangat diperlukan untuk perwujudan ekosistem pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi tumbuh kembang anak bahkan pemerintah telah memberikan dukungan untuk hal ini dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI No. 30 tentang Pelibatan Keluaraga Dalam Penyelenggaraan Pendidikan.

Gayung bersambut dalam kata kiasan, pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan telah mendapat wadah tersendiri dengan program pengembangan yang terarah dan terpadu untuk percepatan tujuan pendidikan nasional seperti halnya yang tercantum dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mendukung keterbukaan dan demokratis dalam pelaksanaan pendidikan serta memberdayakan semua komponen melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Kami mengapresiasi bahwa GERNAS BAKU merupakan kebijakan yang sangat berarti untuk membudayakan literasi sejak dini pada dunia pendidikan anak usia dini di Indonesia. Apa yang menjadi alasan untuk tidak mendukung gerakan ini, apalagi kebijakan ini telah memiliki standarisasi penyelenggaraan. Kearifan atau kebijaksaan orang-tua sebagai insan individu sangat diperlukan untuk mendukung gerakan ini. Adanya kekurang dana tentunya bisa teratasi dengan adanya ide inovasi-inivasi baru agar bisa melaksanakan gerakan ini, misalnya lembaga penyelenggara pendidikan bisa bekerjasama dengan orang-tua untuk mewujudkan karya literasi sederhana dengan membuat cerita sederhana dan memberikan ilustrasi gambar sederhana pula anakpun bisa membantu untuk memberikan warna pada gambar tersebut. Hasil karya ini di klip dan bisa menjadi buku bahan bercerita untuk orang-tua dan pendidik di sekolah. Lebih sederhana lagi karya gambar anak bisa dijadikan referensi bahan cerita bagi orang-tua dan pendidik dengan mengembangkan kosa kata yang untuk pengembangan wawasan kosa kata anak. Sederhana bukan?

Disadari bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat sehingga peran keluarga (orang-tua) sangat berarti untuk memberikan suatu perlindungan atau “protect” untuk generasi bangsa sehingga ekosistem pendidikan yang mampu menumbuhkembangkan karakter dan budaya bangsa masih tetap terjaga mengingat keluarga adalah komunitas terkecil bangsa yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekosistem pendidikan.

Gerak dan dukungan orang-tua sebagai salah satu rantai ekosistem pendidikan juga akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya program pendidikan di sekolah khususnya bagi orang-tua yang memiliki putra-putri usia sekolah. Penyelenggara pendidikan atau sekolah akan semakin unggul dan maju bila ekositem pendidikan benar-benar terjaga. Pertahanan ekosistem pendidikan akan menjadi imunitas bagi ancaman atau hambatan pendidikan yang muncul di era kekinian.

Pengembangan potensi literasi sangatlah diperlukan untuk pengembangan diri para orangtua dalam melaksanakan tugas kepengasuhan. Mengingat kepengasuhan yang benar sangatlah penting maka diperlukan pembekalan keterampilan yang terstruktur dan terprogram dalam pengimplementasian literasi untuk memahami, menjelaskan dan menerapkan teknik-teknik pengembangan komunikasi dalam literasi menuju optimalisasi diri dalam kepengasuhan yang efektif.

Pengembangan literasi dalam kepengasuhan tak terlepas dari terbentuknya kepribadian manusia, dengan konsep yang bertahap dan sistematis, maka akan mengenal konsep literasi dalam kepengasuhan, mengidentifikasi hambatan-hambatan dan merancang untuk pengembangan.

Orang-tua sebaiknya mengetahui manfaat dari kegiatan literasi yang dilakukan orang-tua dan anak. Manfaatnya tentu bisa kita amati bersama misalnya kosa kata dan kerja otak anak lebih maksimal. Jangan heran bila anak kita memiliki kemampuan interpersonal yang lebih dan bisa menangkap suatu informasi yang sedang dibacanya ini merupakan keterampilan yang terbentuk dari pembiasaan membaca buku pada anak. Bahkan kemampuan berpikir dan menganalisa lebih tajam dibandingkan dengan anak yang belum terbiasa membaca buku. Maka marilah kita sambut bersama momentum “GERNAS BAKU” ini untuk budaya terbarukan masyarakat Indonesia yang modern. Selamat berkegiatan GERNAS BAKU !.

Kata-kata pilihan (Eny):

  •   Bahagia akan terwujud melalui literasi.
  •   Literasi bisa merubah karakter lebih baik.
  •   Literasi adalah cermin diri.
  •   Ekspresikan diri dengan literasi.
  •   Literasi adalah sel yang berkembang.

Salam Literasi, untuk para sahabat keluarga

#SahabatKeluarga

Komentar

  1. Saya terkesan dengan artikel anda salam juga untuk sahabat keluarga salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih semoga bermanfaat dan salam literasi

      Hapus
  2. Good job .. Salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you...salam literasi balik ..juga untuk para sahabat keluarga

      Hapus
  3. Terima kasih sangat membantu
    Salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bila bisa membantu pemikiran ...saya senang ...dukungan orang tua dan masyarakat sangat penting hbtuk percepatan kemajyan pendidikan..salam

      Hapus
  4. Good job👍
    Salam literasi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you...jangan lupa berkegiatan namun juga menyempatkan baca buku ...salam

      Hapus
  5. Good job👌
    Salam literasi..

    BalasHapus
  6. Terimakasih bu atas wawasannya, karena itu sangat membantu kami #salamliterasi

    BalasHapus
  7. Semoga tulisan ini bermanfaat terutama bagi para orang tua dan guru serta pengasuh anak baik di rumah ataupun di yayasan dalam upaya pembentukan budaya literasi dan karakter bangsa sejak dini. #Salam literasi !

    BalasHapus

Posting Komentar